Pasti sebagian dari kita ada yang pernah mendengar nama Nikola Tesla. Seorang ilmuwan kelahiran
Dalam film “The Prestige”, Tesla dikisahkan membantu salah satu ilusionis dalam melakukan pertunjukannya, dengan cara membuat sebuah mesin yang dapat mengkloning manusia secara instan. Tentu saja hal tersebut adalah fiksi semata, namun benak saya terusik untuk mengetahui lebih lanjut seberapa hebatkah ilmuwan bernama Tesla itu, sehingga pembuat film “The Prestige” itu terkesan sangat memujanya.
Pencarian saya memang hanya sebatas literatur semata, namun cukup bagi saya untuk menyimpulkan bahwa Nikola Tesla adalah ilmuwan jenius, namun agak terpinggirkan karena ide-idenya yang kontroversial. Selain berselisih paham mengenai hak cipta komunikasi nirkabel (radio) dengan Marconi yang akhirnya dimenangkannya, yang legendaris adalah perseteruannya dengan Thomas Alva Edison, penggagas sistem Direct Current (DC). Seperti kita ketahui, Tesla adalah penggagas sistem Alternating Current (AC). Belakangan, menjelang kematiannya,
Setelah memenangkan “War of Currents” dengan
Selain sinar X, Tesla juga meletakkan fondasi pengembangan pengetahuan robotic, remote control, radar, ilmu komputerisasi, laser, serta fisika nuklir dimana kesemuanya dia hanya sedikit mendapatkan apresiasi. Sedikitnya apresiasi ini ditambah dengan predikat ‘mad scientist’ dari ilmuwan lain akibat kepribadiannya yang eksentrik dan suka menyendiri. Namun di sisi lain kepribadiannya yang eksentrik, Tesla sangat gemar mempertontonkan hasil inovasinya kepada khalayak ramai, layaknya seorang pesulap. Dan kawan-kawannya justru sebagian besar dari kalangan seniman, antara lain Mark Twain yang seringkali menemaninya melakukan percobaan di laboratoriumnya.
Salah satu hasil ciptaannya yang mengagumkan adalah menggunakan bumi sebagai sumber energi untuk menghidupkan bola lampu, yang dibuktikannya pada percobaan di
Menjelang kematiannya pada 7 Januari 1943, Tesla sedang mengerjakan berbagai proyek pembuatan senjata dengan US War Department, menciptakan berbagai senjata yang tak terbayangkan oleh benak kita seperti teleforce weapon dan death ray. Setelah kematian Tesla dalam keadaan sendiri di hotel New Yorker, seluruh makalah penelitiannya disimpan erat oleh pemerintah Amerika Serikat dan dikategorikan Top Secret.
Pada akhirnya, penghargaan memang diberikan kepada Nikola Tesla setelah kematiannya oleh negara kelahirannya, Czechoslovakia yang memberinya gelar tertinggi yaitu White Lion, bandara Belgrade dinamakan sesuai namanya, dan beberapa tempat mengabadikannya dalam bentuk patung.
Monday, August 10, 2009
Ilmuwan Yang Terpinggirkan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment