Have fun and enjoy yourself

Monday, August 10, 2009

Ilmuwan Yang Terpinggirkan


Pasti sebagian dari kita ada yang pernah mendengar nama Nikola Tesla. Seorang ilmuwan kelahiran Serbia, 10 Juli 1856, 253 tahun yang lalu. Tapi ada pula sebagian yang belum atau baru mendengar nama itu. Beberapa bahkan hanya mengenal nama Tesla sebagai band rock yang populer di tahun 1990-an. Saya sendiri sebenarnya sudah mendengar nama ini sejak SMA, namun baru benar-benar berminat untuk melakukan background check setelah menonton film “The Prestige” yang dibintangi oleh Hugh Jackman, Christian Bale, dan Michael Caine.

Dalam film “The Prestige”, Tesla dikisahkan membantu salah satu ilusionis dalam melakukan pertunjukannya, dengan cara membuat sebuah mesin yang dapat mengkloning manusia secara instan. Tentu saja hal tersebut adalah fiksi semata, namun benak saya terusik untuk mengetahui lebih lanjut seberapa hebatkah ilmuwan bernama Tesla itu, sehingga pembuat film “The Prestige” itu terkesan sangat memujanya.

Pencarian saya memang hanya sebatas literatur semata, namun cukup bagi saya untuk menyimpulkan bahwa Nikola Tesla adalah ilmuwan jenius, namun agak terpinggirkan karena ide-idenya yang kontroversial. Selain berselisih paham mengenai hak cipta komunikasi nirkabel (radio) dengan Marconi yang akhirnya dimenangkannya, yang legendaris adalah perseteruannya dengan Thomas Alva Edison, penggagas sistem Direct Current (DC). Seperti kita ketahui, Tesla adalah penggagas sistem Alternating Current (AC). Belakangan, menjelang kematiannya, Edison secara eksplisit menyesali keputusannya untuk mengembangkan Direct Current dan mengakui kebenaran teori Tesla dalam hal Alternating Current yang lebih superior tersebut.

Setelah memenangkan “War of Currents” dengan Edison dan keduanya gagal mendapatkan hadiah Nobel, Tesla masih terus menggagas ide-ide yang sama sekali tak terpikirkan oleh orang lain, bahkan oleh orang pada jaman sekarang sekalipun. Tesla melakukan dasar-dasar pembuatan sinar X, dimana hasil-hasil penelitiannya di-share kepada Wilhelm Röntgen yang akhirnya mengadopsi ide itu dan mematenkan hak ciptanya atas namanya sendiri. Sayangnya Tesla tidak dapat membuktikan bahwa ide tersebut adalah idenya, karena peristiwa kebakaran pada laboratoriumnya pada Maret 1895.

Selain sinar X, Tesla juga meletakkan fondasi pengembangan pengetahuan robotic, remote control, radar, ilmu komputerisasi, laser, serta fisika nuklir dimana kesemuanya dia hanya sedikit mendapatkan apresiasi. Sedikitnya apresiasi ini ditambah dengan predikat ‘mad scientist’ dari ilmuwan lain akibat kepribadiannya yang eksentrik dan suka menyendiri. Namun di sisi lain kepribadiannya yang eksentrik, Tesla sangat gemar mempertontonkan hasil inovasinya kepada khalayak ramai, layaknya seorang pesulap. Dan kawan-kawannya justru sebagian besar dari kalangan seniman, antara lain Mark Twain yang seringkali menemaninya melakukan percobaan di laboratoriumnya.

Salah satu hasil ciptaannya yang mengagumkan adalah menggunakan bumi sebagai sumber energi untuk menghidupkan bola lampu, yang dibuktikannya pada percobaan di Colorado Springs pada tahun 1899. Selain itu, di tempat yang sama dia berhasil membuktikan teorinya bahwa energi yang dihasilkan oleh bumi tersebut dapat dipindahkan tanpa menggunakan kabel, yang kemudian dia namakan Tesla Effect. Lebih jauh lagi, teknologi nirkabel ini juga dia kembangkan lebih lanjut untuk menciptakan teori bahwa energi juga dapat dihasilkan secara tak terbatas oleh alam, termasuk dalam kondisi hampa udara di luar angkasa. Oleh karena itu, dalam teorinya tidak mustahil bahwa mobil, pesawat terbang, dan berbagai kendaraan lain dapat dijalankan dengan energi yang tak terbatas dan gratis. Tentu saja apabila teori ini diterapkan saat ini, akan memecahkan masalah energi yang sedang dihadapi oleh planet kita. Tentu saja ada sebagian pihak, terutama perusahaan-perusahaan minyak dan energi dunia yang akan sangat dirugikan.

Menjelang kematiannya pada 7 Januari 1943, Tesla sedang mengerjakan berbagai proyek pembuatan senjata dengan US War Department, menciptakan berbagai senjata yang tak terbayangkan oleh benak kita seperti teleforce weapon dan death ray. Setelah kematian Tesla dalam keadaan sendiri di hotel New Yorker, seluruh makalah penelitiannya disimpan erat oleh pemerintah Amerika Serikat dan dikategorikan Top Secret.

Pada akhirnya, penghargaan memang diberikan kepada Nikola Tesla setelah kematiannya oleh negara kelahirannya, Czechoslovakia yang memberinya gelar tertinggi yaitu White Lion, bandara Belgrade dinamakan sesuai namanya, dan beberapa tempat mengabadikannya dalam bentuk patung.

No comments:

Post a Comment