Have fun and enjoy yourself

Tuesday, July 21, 2009

Transformers dan Ancient Civilizations



“Transformers” mula-mula muncul di Jepang sebagai mainan produksi Takara-Tomy dengan nama Diaclones dan Microman. Hak ciptanya kemudian dibeli oleh Hasbro pada tahun 1984 dan dipasarkan di Amerika Serikat dengan nama baru, Transformers. Sejak saat itu, franchise Transformers mulai merambah dunia anak-anak. Siapa yang tidak kenal dengan Optimus Prime, Megatron, Starscream, Bumblebee, Soundwave, dan tokoh-tokoh Transformers lainnya? Bahkan toyline-nya sampai dibuat berbagai seri: Transformers G1, Transformers G2, Beast Wars, Robots in Disguise, Transformers: Armada, dan sebagainya.

Pada tahun 2007 Michael Bay menyutradarai film live-action pertama Transformers, dengan special-effect yang spektakuler di bawah produksi Dreamworks dan Executive Producer Steven Spielberg. Dengan pendapatan USD$708 juta, film ini menjadi film terlaris ke-13 sepanjang masa. Tak banyak yang mengetahui bahwa untuk mengerjakan special-effect film ini yang begitu extravaganza, Steven Spielberg merekrut tenaga-tenaga muda yang sebagian masih mahasiswa sehingga dapat menekan biaya produksi namun dengan kualitas hasil yang top notch.

Biasanya saya selalu mencari referensi mengenai suatu film sebelum menontonnya. Mungkin karena saya tumbuh besar bersama franchise-nya, sedikit banyak saya mengetahui referensi mengenai hal-hal yang berbau Transformers dan alur cerita yang menjadi latar belakangnya. Terdapat berbagai versi cerita, namun intinya sama yaitu perburuan Allspark (versi film: All Spark) oleh Autobots dan Decepticons dengan motivasi masing-masing. Seperti diketahui Allspark adalah benda yang menjadi asal muasal kehidupan Cybertronians (Cybertron adalah planet asal Autobots dan Decepticons), mempunyai kekuatan untuk memberikan maupun mencabut kehidupan seluruh penduduk planet itu. Megatron dan pasukan Decepticons (dipengaruhi oleh The Fallen) menginginkannya untuk menguasai jagad raya, sementara Optimus Prime dan Autobots berusaha melindunginya supaya tidak dikuasai oleh Megatron dan The Fallen, bila perlu menghancurkannya. Pada akhirnya Allspark terdampar di bumi dan manusia menjadi terlibat dalam pertempuran Autobots melawan Decepticons.

Film Transformers: Revenge of The Fallen baru akan rilis pada akhir Juni 2009 dan ceritanya diramalkan akan lebih terfokus pada legenda The Fallen. Ternyata disini ada tema terkait kitab suci yang dimasukkan. The Fallen, yang adalah salah satu dari 13 Cybertronians pertama yang diciptakan oleh Allspark, dianalogikan sebagai gabungan antara Judas Iscariot (salah satu dari 13 murid Nabi Isa/Yesus yang berkhianat) dan Lucifer, iblis yang menggoda Adam dan Hawa. The Fallen adalah figur yang bertanggungjawab terhadap perang saudara antara Autobots dan Decepticons, menghasut Megatron untuk mengambil Allspark demi ambisinya menguasai jagad raya. Dengan mengambil analogi Adam dan Hawa, akibat hasutan The Fallen akhirnya Autobots dan Decepticons terbuang dari Cybertron (surga) dan terdampar di bumi.

Yang menarik, film ini juga mengisahkan bahwa Cybertronians rupanya pernah mendatangi bumi pada masa lampau dengan menggunakan Space Bridge (wormhole/stargate). Para pendatang itulah yang mengajari manusia untuk memulai peradaban yang maju, antara lain pembangunan pyramid pada jaman Mesir Kuno. Dasar cerita ini adalah salah satu panel hieroglyph yang terukir di kuil Abydos, Mesir, yang dibuat sekitar 3.000 tahun lalu oleh bangsa Mesir Kuno. Pada hieroglyph itu terukir beberapa gambar yang tidak biasa, antara lain sebuah hovercraft, tank, pesawat, dan sebuah helikopter.


Bagaimana mungkin bangsa Mesir Kuno dapat mengenal jenis-jenis transportasi modern itu? Sampai dengan hari ini, para arkeolog pun belum menemukan jawaban untuk pertanyaan itu. Mungkin ukiran itu memang bukan Cybertronians, tapi bisa jadi pertanda bahwa pernah ada ancient civilizations di bumi ini yang sudah berteknologi maju ribuan tahun yang lalu. Tidak mustahil, mengingat bumi kita sudah berumur lebih dari 4.000.000.000 tahun. Oleh karena itu banyak bermunculan kisah-kisah tentang peradaban masa lalu yang sudah sangat modern, seperti yang digambarkan oleh Vyasa dalam kitabnya yang sangat terkenal, Mahabharata, ataupun oleh Plato dengan benua Atlantis yang melegenda itu.

Terkait dengan Mahabharata, Oppenheimer yang merupakan pencipta bom nuklir pertama yang juga Kepala Manhattan Project, memberikan statement bahwa bom nuklir yang diciptakannya bukanlah yang pertama di dunia, namun adalah bom nuklir pertama di era modern. Dia menyatakan bahwa India kuno pernah menggunakan bom nuklir untuk perang, seperti yang digambarkan secara detail dalam Mahabharata. Pernyataan ini didukung oleh bukti-bukti arkeologis di Mohenjodaro dan Harappa yang menunjukkan sisa-sisa bangunan kuno yang memiliki kadar radiasi di atas batas kewajaran, dimana penelitian menunjukkan bahwa bangunan-bangunan tersebut hancur akibat terkena ledakan nuklir (http://ancientx.com/nm/anmviewer.asp?a=60&z=1). Di Rajashtan juga ditemukan debu radioaktif yang tersebar dalam radius 30 mil, dimana selama bertahun-tahun telah terjadi berbagai macam kasus kelahiran bayi cacat dan penderita kanker. Pemerintah India terpaksa mengisolasi daerah itu, dan setelah dilakukan penggalian ternyata ditemukan reruntuhan kota kuno yang hancur akibat ledakan nuklir yang diperkirakan terjadi 8.000 – 12.000 tahun yang lalu (http://www.s8int.com/atomic1.html). Terkait hal tersebut, teks-teks sanskrit kuno dari India seperti Samarangana Sutradhara (Battlefield Commander) ternyata digunakan sebagai referensi oleh NAZI untuk membangun mesin perangnya pada saat Perang Dunia II, dan juga oleh NASA untuk membuat pesawat ulang aliknya.

Dalam Kitab-Kitab Suci pun banyak sekali referensi tentang kejayaan dan kehancuran peradaban-peradaban masa lalu. Walaupun banyak menggunakan kiasan dan sampai saat ini belum ada yang dapat menjelaskan rentang waktunya, namun dari kitab-kitab itu sedikit banyak kita dapat mengetahui apa yang terjadi dengan kaum Nabi Nuh, bangsa ‘Aad, bangsa Tsamud, kerajaan Babylonia, Sodom & Gomorrah, kerajaan Solomon/Sulaiman, Dzulqarnain/Thu-Al-Karneyn, dan lain-lain. Beberapa bahkan dilengkapi dengan deskripsi kecanggihan teknologi yang dimiliki. Sebagai contoh, berdasarkan analisis astronom dari teks Qur’an, Dzulqarnain/Thu-Al-Karneyn memiliki teknologi untuk menjebak bangsa Ya’juj dan Ma’juj dalam Ma’arej atau Me’raj atau wormhole untuk melindungi umat manusia dari kehancuran (QS 18.92-99). Bangsa Ya’juj dan Ma’juj dalam Kitab Injil disebut Gog dan Magog (lihat note saya yang berjudul “Islam & Life On Other Planets”).

Tanpa kita sadari, di sekitar kita masih banyak lagi bukti-bukti sejarah bahwa manusia pernah menguasai teknologi yang jauh lebih advanced dari sekarang. Kitab Suci adalah salah satu referensi utama, namun yang namanya bukti sejarah memang tidak bisa dibuktikan hanya dengan 1-2 buku saja. Adalah kewajiban kita sebagai manusia untuk mencari dan belajar, agar kesalahan-kesalahan yang terjadi pada bangsa-bangsa besar itu tidak terulang lagi. Terlepas dari fiksinya kisah Transformers, bagi saya film ini berhasil membuka mata saya dan membuat saya belajar dari sejarah bangsa-bangsa besar di masa lampau, ketika mereka akhirnya harus hancur akibat dibutakan oleh teknologi dan kekuasaan.

Tuesday, July 14, 2009

Terminator dan Dunia Ideologis



“Terminator Salvation” yang dibintangi oleh Christian Bale, Sam Worthington, dan Bryce Dallas Howard adalah salah satu film yang paling diantisipasi oleh para penggemar film, khususnya oleh orang-orang yang mengaku sebagai Terminator die-harder. Uniknya film ini dapat disebut sebagai sekuel maupun prekuel, ber-setting di tahun 2018 ketika berkecamuk perang antara manusia dan mesin, dan sang tokoh utama (John Connor) belum menjadi pemimpin seperti yang diramalkan dan ditunjukkan sekilas dalam film-film sebelumnya.

Semula banyak suara pesimis ketika mendengar bahwa film ini disutradarai oleh McG, yang lebih banyak berpengalaman membuat video musik (untuk layar lebar, dia telah menyutradarai Charlie’s Angels dan Charlie’s Angels: Full Throttle). Namun setelah melihat trailer-nya yang bergentayangan di dunia maya selama beberapa bulan terakhir, muncul optimisme bahwa McG akan setia pada akar dari semua franchise Terminator, yakni sebuah dunia post-apocalyptic yang kelam dan kejam.

Tulisan ini mungkin hanya sebagai reminder akan makna dibalik dunia Terminator yang di-visikan oleh James Cameron, sutradara dua film pertama (The Terminator dan Terminator 2: Judgment Day). Banyak yang sudah mengetahui, namun ada juga yang baru pertama kali ini menonton Terminator sehingga perlu sedikit referensi.

Tokoh utama dari franchise Terminator adalah John Connor, yang dikisahkan petualangannya sejak masih dalam kandungan. Pengkisahan John Connor ini digambarkan oleh Cameron sebagai kebangkitan Nabi Isa/Yesus/Messiah yang akan memimpin umat manusia menjelang kiamat, seperti yang diramalkan dalam Kitab Suci Al-Qur’an maupun Injil (get it? John Connor = JC = Jesus Christ).

Dunia Terminator berawal dari ambisi Militer AS yang membangun sebuah Super-Computer bernama Skynet, yang tujuannya semula adalah mengendalikan arus informasi di world wide web sehingga AS dapat menjadi negara adidaya bukan hanya secara fisik namun juga dalam dunia maya. Namun apa daya, ternyata akibat virus yang tidak diketahui sumbernya, Skynet justru memberontak dan mengendalikan seluruh komputer di dunia, bahkan melancarkan serangan nuklir yang menghancurkan peradaban manusia. Visi ini sudah digagas oleh Cameron pada tahun 1984, jauh sebelum kita mengenal adanya internet dan globalisasi informasi. Visi akan sebuah dunia yang mempertuhankan teknologi dan informasi seperti halnya benua Atlantis yang dikisahkan oleh Plato.

Kala seluruh dunia sudah hancur oleh nuklir, manusia yang masih bertahan hidup membentuk sebuah gerakan pemberontakan terhadap Skynet yang intelegensianya sudah berlipat ganda serta sudah membangun pasukan cyborg (cybernetic organism) yang mengambil wujud manusia. Sebuah ironi, bahwa akhirnya manusia yang memberontak terhadap ciptaannya sendiri. Gerakan pemberontakan ini semakin berkembang dan akhirnya menjadi perang skala besar (dalam Al-Qur’an disebut peperangan akhir zaman dan dalam Injil disebut Armageddon). Seperti diramalkan dalam film-film Terminator sebelumnya, dalam perang ini pihak manusia akan dipimpin oleh John Connor.

Dalam film The Terminator (pertama) diceritakan bahwa Skynet sudah menguasai teknologi time-travel, dan kemudian mengirimkan salah satu cyborg ciptaannya kembali ke masa lalu untuk membunuh Sarah Connor, Ibu dari John Connor, sebelum John Connor dilahirkan (menggunakan logika bahwa jika John Connor tak pernah ada, maka pemberontakan manusia juga tak akan ada). Rupanya pihak manusia juga mengetahui rencana itu dan berhasil mencuri teknologi time-travel dari Skynet, kemudian mengutus seorang prajurit bernama Kyle Reese untuk melindungi Sarah Connor dari serangan cyborg tersebut. Tak dinyana, justru Kyle Reese-lah yang menjadi ayah biologis dari John Connor. Namun sampai dengan kematiannya di tengah tugas melindungi Sarah Connor, Kyle Reese tidak pernah mengetahui bahwa John Connor adalah anaknya.

Setelah upaya membunuh Sarah Connor gagal, Skynet berulangkali mengirimkan mesin pembunuh lainnya untuk melenyapkan John Connor ketika remaja dan beranjak dewasa dengan berbagai cara, namun seluruhnya gagal. Di pihak lain, John Connor dan Ibunya juga senantiasa berusaha untuk mencegah penciptaan Skynet dengan berbagai cara, dengan tujuan agar pemberontakan mesin terhadap manusia tidak akan terjadi. Namun ternyata seluruh upaya mereka juga menemui kegagalan dan Judgment Day (serangan nuklir oleh Skynet) tetap terjadi. Rupanya apa yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa tidak akan pernah dapat diubah oleh siapapun dan dalam keadaan apapun.

Dalam film-film Terminator sebelumnya, dikisahkan bahwa inspirasi untuk membangun Skynet justru berasal dari sisa-sisa chip yang berasal dari cyborg T-800 yang dihancurkan oleh Kyle Reese dan Sarah Connor. Begitu pula virus yang mengacaukan program Skynet – yang tadinya tidak diketahui asalnya – ternyata juga dibawa oleh cyborg TX yang dikirim oleh Skynet sendiri dari masa depan (Terminator 3: Rise of The Machines). Ilustrasi ini menggambarkan bahwa takdir yang telah digariskan Tuhan juga tidak dapat terlepas dari campur tangan dan keterlibatan manusia sendiri di dalamnya.

Thursday, July 9, 2009

Kazakhstan: The Unlikely Contender



After watching “Borat: Cultural Learnings of America for Make Benefit Glorious Nation of Kazakhstan”, I started to wonder if it’s true that Kazakhstan is all about shooting bears, backward and insignificant.

Maybe some people would say, “So what???”

Pretty surprising for me, it turns out that this unlikely contender sitting on the border between the European and Asian continents is indeed important in many ways, some mundane and some quite extraordinary as I will show below.

First, some basic background Info:

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/kz.html

“…Kazakhstan's economy is larger than those of all the other Central Asian states combined, largely due to the country's vast natural resources and a recent history of political stability.”

“…extends from the Volga to the Altai Mountains and from the plains in western Siberia to oases and desert in Central Asia.”

“…border countries: China 1,533 km, Kyrgyzstan 1,224 km, Russia 6,846 km, Turkmenistan 379 km, Uzbekistan 2,203 km”

“…major deposits of petroleum…”

“…Kazakhstan, the largest of the former Soviet republics in territory, excluding Russia, possesses enormous fossil fuel reserves and plentiful supplies of other minerals and metals. “

“…Major deposits of natural gas, coal, iron ore, manganese, chrome ore, nickel, cobalt, copper, molybdenum, lead, zinc, bauxite, gold, uranium”

“…republic; authoritarian presidential rule, with little power outside the executive branch…”

“…religion: Muslim 47%, Russian Orthodox 44%, Protestant 2%, other 7%”

“…legal system: based on Islamic law and Roman law; has not accepted compulsory ICJ jurisdiction”


But still, is this really important, or is it just a conspiracy geezer reading too much between the lines?

This is taken from http://english.people.com.cn/90001/90776/90883/6639732.html

“…China and Kazakhstan on Friday issued a joint statement, agreeing to further deepen their strategic partnership. Both sides reiterate that further deepening of this partnership is the priority of their foreign policies. The two countries will maintain and enhance high-level political dialogues, intensify cooperation in the fields of culture, economy and trade, energy, communications as well as science and technology. The statement said that Kazakhstan reiterates that Taiwan is an inalienable part of China and the government of the People's Republic of China is the sole legal government of China. It opposes ‘Taiwan independence’ in any form.”

Well that seems clear and fine, though surely Kazakhstan is hitting a bit above its head on the Taiwan Issue? Going against the US and all.... well anyhow it seems the Chinese are keen to have very close ties indeed:

From the same site as above:

“…The joint statement was issued during Kazakhstan's President Nursultan Nazarbayev's state visit in China from April 15 to 19 at the invitation of Chinese President Hu Jintao.”

That's weeks ago only.

And despite of the above, for some time the country also had “Strategic” partnerships with the other world players too.

http://www.huliq.com/12861/u-s-envoy-calls-kazakhstan-strategic-partner

“…U.S. Assistant Secretary of State Richard Boucher said after meeting with Kazakh President Nursultan Nazarbayev in Astana that the two countries are “strategic partners.”

Strategic partners with China and the US and also openly attacking a strong US supported ally Taiwan...hmmm it gets much more interesting.

http://www.huliq.com/27719/us-ngos-want-to-ban-kazakhstan-from-nuclear-technologies

“…Four non-governmental organizations in the United States have called on the Bush administration to ban Kazakhstan from nuclear technologies and from buying 10% in the Westinghouse nuclear power company from Japan's Toshiba.”

And yet, the sale went ahead!

Also from the same site as above:

“…The organizations' letter, which has been sent to a U.S. Treasury committee for foreign investment, also said Kazakhstan's nuclear facilities and materials were not protected, and added some people in the country were involved in illegal trade in nuclear materials.”

The country certainly seems to be given a big leash by China and the US, while basically they both want Kazakhstan as a best friend, even bending rules to achieve that. Especially when you consider the fact omitted from the CIA world fact book on its true leadership nature:

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/kz.html

“…Kazakhstan's scarce democratic principles continue to wither. In the past several years, the president has harassed the independent media, arrested opposition leaders, and passed a law making it virtually impossible for new political parties to form. In Dec. 2005, President Nazarbayev was reelected with 91% of the vote. In May 2007, Parliament voted to do away with term limits, thus allowing President Nazarbayev to remain in office indefinitely.”

How did the US react?

http://www.huliq.com/22451/u-s-says-kazakh-reforms-a-move-in-right-direction

“…The U.S. State Department says recent amendments to Kazakhstan's constitution, which include a change allowing the president to stay in office for life, represent on the whole a step in the right direction.”

So why do China and the US love this country so much when it goes against their main geopolitical goals elsewhere, as shown below, which following the Taiwan situation is very opposite in traditional world politics, and again very recent:

http://www.reuters.com/article/rbssUtilitiesElectric/idUSLD84093020090513

“…Kazakhstan and South Korea signed $5 billion worth of long-term energy and technology agreements on Wednesday in a move allowing South Korea to increase its presence in the oil-rich Central Asian nation. The agreements, signed during the visit of President Lee Myung-bak to the former Soviet republic, include deals in power, technology and other sectors, a Kazakh official said.”

So they have been busily courted over the last few months... The main friends of China & South Korea, whilst enemies of Taiwan and strategic partners at the same time with the USA....hmmm anything else?

http://www.nytimes.com/marketing/iht/search/?iht

“…Dmitry Medvedev visited neighboring Kazakhstan Thursday on his first trip abroad as Russia's new president.”

http://centralasia.foreignpolicyblogs.com/2008/06/10/kazak-russian-relations/

“…Medvedev stated; “Astana did not become the first foreign capital that I have visited as president of Russia by chance. The main thing is that Russia values the genuinely friendly and mutually-advantageous relations with Kazakhstan, our strategic partner.” President Nazarbayev went even further, calling the two nation’s bilateral links tighter than those of any other two states on earth.”

Seems to be THE strategic partner of all the worlds powers then, and loved by them all no matter if it goes against their other allies openly... so how about relations with other very important geopolitical countries? What's been happening unnoticed by the world's media and average Joe?

From Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL):

“…Iran and Kazakhstan both possess huge oil reserves, so it was expected that Iranian President Mahmud Ahmadinejad’s visit would focus on exports of Kazakh oil through Iran. But the most sensational energy news to emerge from the Iranian leader's visit concerned not oil, but nuclear power. At an April 6 press conference in Astana, Kazakh President Nursultan Nazarbayev restated his government’s position that Iran, “like any other nation in the world, has the right to peaceful nuclear energy."

Wow… weeks after signing deals in South Korea (which cannot happen without USA) and China, Kazakhstan gets a visit by the most despised person in Washington!

I know as I looked into this more, I became very confused about this little known, regarded and talked about country being so chased by all the world players, being in such a unique political situation with them, being so strategically important especially considering as said it is based on Islamic Law and has an almost totalitarian regime.

http://www.rferl.org/content/Iranian_Leader_Backs_Kazakh_Proposal_For_Nuclear_Fuel_Bank/1604048.html

“…Nazarbayev described ties between Kazakhstan and Iran as "growing day by day."

“…Last year, the two countries expanded their cooperation in oil exports, with talks on Kazakh investment in building new refineries in northern Iran to handle Kazakh oil.”

“…President Nazarbayev, while standing beside President Ahmadinejad at the press conference, praised U.S. President Barack Obama for his proposal on nuclear-weapons reduction.”

“…On April 7, the Kazakh parliament’s press service announced Nazarbayev had extended an invitation to Obama to visit Kazakhstan “at his earliest convenience.”

http://www.fas.org/nuke/guide/kazakhstan/

“…Kazakhstan found itself owner of one of the world's largest nuclear arsenals.”

“…The other major Soviet military facility on Kazakh soil is the Baikonur space launch facility, the home of the Soviet space exploration program and, until 1994, Russia's premier launch site for military and intelligence satellites. Kazakhstan and Russia debated ownership of the facility, while the facility itself suffered acute deterioration from the region's harsh climate and from uncontrolled pilfering. In 1994 Russia formally recognized Kazakhstan's ownership of the facility, although a twenty-year lease ratified in 1995 guaranteed Russia continued use of Baikonur.”

“…Chemical and biological weapons were produced in Aksu, and chemical weapons were manufactured in Pavlodar.”

http://newshopper.sulekha.com/news/china-far-ahead-but-kazakhstan-still-desires-india-alliance.htm

“…Kazakh Deputy Foreign Minister Nurian Yermekbayev told a visiting IANS correspondent: 'We are interested in India's partnership in information technology (IT), space research and oil exploration.”

“…For India, the most attractive oil domain outside the Persian Gulf is the Caspian Basin. Recognizing this, India is already trying to befriend the region and gain a foothold. “

“…But experts say India must do more to build meaningful relationships with countries such as Kazakhstan. Says strategic expert Sanat Kushkumbayev: 'It's time India looked towards east in its close neighbourhood rather than focusing only on the west.' “

MAIN QUESTION: What has Kazakhstan got that is so important that it seems to have the ear of all, and carte blanche behavior diplomatically?

The obvious is the huge oil and mineral reserves.... and maybe pre-Depression I would have put this down to that. But with the depression also comes the drop in demand and price for a very long time to come. Also to be considered is the fact that it sells to everyone anyhow: Iran, Russia, US (set it up in Kazakhstan’s visit in 2006), China and has new pipelines being built now to all these countries. This concludes that Kazakhstan does not seem picky who it sells the oil to.

So if this is not the reason, then what is really up?

Having brought this to your attention, I will say something from a bit of confidence: this unknown country may one day soon or a few years down the line be all over every newspaper and news broadcast in the world. And in a world changing way: the seeds are certainly there.

More References:

http://news.google.co.uk/archivesearch?q=kazakhstan%27s&scoring=t&hl=en&ned=uk&sa=N&sugg=d&as_ldate=2008&as_hdate=2008&lnav=dt

http://en.rian.ru/world/20070507/65054917.html

http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL&_udi=B6V52-4KJ753J-2&_user=10&_rdoc=1&_fmt=&_orig=search&_sort=d&view=c&_acct=C000050221&_version=1&_urlVersion=0&_userid=10&md5=44cadcda79e499ee4259a6c6550a5c2d

http://articles.latimes.com/2004/jun/20/news/adfg-space20

http://www.cacianalyst.org/?q=node/1798

http://eurasianet.org/resource/kazakhstan/hypermail/200705/0010.shtml

Thursday, July 2, 2009

Watchmen dan Kritikan Terhadap Amerika



Film “Watchmen” yang baru-baru ini diputar di bioskop kita merupakan adaptasi dari graphic novel setebal 400 halaman dan sudah saya baca sejak SMA dulu. Awalnya memang saya tidak begitu menyukai komik itu, karena dialognya terlalu bertele-tele dan terkesan dipanjang-panjangkan. Saat inipun tidak sedikit orang yang berpendapat sama mengenai filmnya, bahkan di Indonesia filmnya dapat dikatakan tidak laku alias tidak ada yang nonton.

Sekilas, Watchmen yang berdurasi 2,5 jam di film memang berisikan hal-hal yang brutal, sadis, keras, bahkan menampilkan upaya perkosaan, pembunuhan wanita hamil dan anak kecil yang dicabik-cabik oleh anjing. Memang sadis dan keras, tapi memang sang Sutradara (Zack Snyder, sutradara film “300”) berusaha setia pada komiknya, memvisualisasikan kembali gambar statis di komik menjadi gambaran yang dinamis. Dan hasilnyapun berdarah-darah seperti komiknya, walaupun beberapa adegan di komik tidak divisualisasikan (mungkin karena tidak dianggap esensial).

Dari berbagai percakapan saya dengan orang-orang yang saya kenal, kebanyakan memang tidak menyukai Watchmen karena alur ceritanya yang kompleks. Sebagian juga merasa tidak nyaman dengan brutalisme yang ditampilkan, bahkan ada yang menganggap si pembuat komik (Alan Moore-Dave Gibbons) adalah orang-orang yang memiliki kelainan jiwa karena membuat komik sesadis itu untuk anak-anak. Tapi apa iya? Rasa-rasanya Alan Moore dan Dave Gibbons sendiri tidak akan rela kalau komiknya dibaca oleh anak-anak yang cenderung menelan mentah-mentah isi komiknya itu tanpa ada dasar kedewasaan berpikir.

Berbicara mengenai komik, kebanyakan orang (yang saya kenal) lebih nyaman dengan cerita kepahlawanan yang “normal” seperti Superman, yang mempunyai jalan cerita yang mudah diikuti. Sebagian orang juga berpaling ke jagoan lokal, seperti kisah Mahabharata dengan Gatotkaca (tapi sebenarnya Ghattotkacha berasal dari ranah India, jadi tidak dapat disebut jagoan lokal juga).

Mungkin hanya sedikit yang memperhatikan, Superman yang selalu mengedepankan “Truth, Justice, and the American Way” dari awal kemunculannya sampai sekarang lama kelamaan makin menunjukkan sikap seperti seorang fascist, tak beda jauh dari Hitler atau Mussolini. Sementara Gatotkaca yang mempunyai ‘otot kawat balung wesi’ ternyata dibesarkan untuk dijadikan alat oleh Arjuna –pamannya sendiri– supaya dapat membunuh Karna (Karnna), hanya karena seorang Gatotkaca mempunyai cacat genetik berwujud raksasa, lengkap dengan taring-taringnya. Hellooo, ada yang melihat konteks isu rasialis disini?

Sebagai penggemar komik, ketika masih anak-anak dulu memang saya seringkali mencerna mentah-mentah isi komik itu, dan menganggap semuanya hanya hitam-putih atau baik versus jahat. Namun seiring bertambahnya usia, saya melihat sedikit demi sedikit bahwa di balik komik-komik atau cerita superhero yang selama ini hanya saya anggap sebagai hiburan itu ternyata juga terselip ajaran-ajaran subliminal yang terinternalisasi ke dalam pikiran kita tanpa kita sadari.

Kembali ke Watchmen. Di balik kebrutalan visualisasinya ternyata komik/film itu adalah profil psikologi dari Amerika Serikat, pemerintah maupun masyarakatnya. Komik atau Graphic Novel ini merupakan kritikan tajam terhadap pemerintahan Amerika Serikat dan kehidupan masyarakat Amerika, bahkan salah satu tokoh sentral di komik ini mengatakan, “This is the American Dream” – paranoia, brutalisme, sadisme, dan loss of humanity, semuanya dibungkus rapi dalam kotak patriotisme, kebersamaan, dan slogan perdamaian bagi seluruh dunia.

Kritikan Alan Moore dan Dave Gibbons terhadap Amerika Serikat dalam Watchmen terungkap dari sifat 6 karakter utamanya, yang dieksplorasi secara mendalam dan cukup detail. Penyelaman karakter tersebut juga bukan tanpa perhitungan yang cermat. Dan belajar dari Superman, ternyata kepribadian masyarakat Amerika tidak cukup diwakili oleh satu orang saja.

The Comedian (Edward Blake)

Tokoh yang mati di awal film ini digambarkan mempunyai sifat kejam dan sinis terhadap lingkungan sekitar, walaupun memiliki idealisme buta dalam membela kehormatan negara dan bangsanya sendiri. Untuk membela kehormatan itu, ia tidak segan membunuh siapapun yang dianggap menghalangi Amerika untuk menjadi negara adidaya –viet-cong, bahkan masyarakat Amerika sendiri yang sedang berdemonstrasi dan juga Presiden JFK. Tokoh ini menggambarkan Pemerintah Amerika Serikat yang menganggap dirinya sebagai polisi dunia dan negara adidaya, mengintervensi segala aspek kehidupan masyarakatnya sendiri dan juga negara lain.

Dr. Manhattan (Jon Osterman)

Ilmuwan yang mengalami kecelakaan nuklir ini adalah satu-satunya anggota Watchmen yang memiliki kekuatan super seperti dewa, bahkan ia dapat mengetahui berbagai kejadian di masa depan. Namun kekuatan dewa itu ternyata mengakibatkan Dr. Manhattan kehilangan kemanusiaannya dan tidak peduli terhadap apapun kecuali dirinya sendiri. Bahkan ia tidak berbuat apapun untuk mencegah The Comedian menembak mati seorang perempuan yang dihamilinya di Vietnam, padahal dia sudah tahu bahwa hal itu akan terjadi. Tokoh ini menggambarkan kritik terhadap Amerika yang superpower namun tidak peduli lagi dengan kemanusiaan kecuali demi kepentingannya sendiri.

The Nite Owl (Daniel Dreiberg)

Dreiberg adalah seorang pahlawan yang digambarkan sebagai seorang yang baik hati, gagah berani, ahli dalam pertarungan tangan kosong, kaya raya, mempunyai berbagai peralatan canggih, namun tidak percaya diri ketika tidak memakai kostumnya dan impoten ketika berhubungan seks. Penggambaran tokoh ini merupakan kritik terhadap Pemerintah Amerika Serikat yang selalu berusaha tampil sempurna di luar, namun tidak berdaya ketika berusaha mengatasi masalah domestiknya sendiri.

The Silk Spectre (Laurie Juspeczyk)

Laurie Juspeczyk adalah tipikal ‘anak mami’, yang menjadi pahlawan bertopeng karena disuruh oleh Ibunya (Miss Jupiter) yang merasa dirinya sudah tua dan tidak cantik lagi. Berangkat dari obsesi sang Ibu, walaupun mempunyai ketrampilan bertarung yang tinggi, namun Laurie tumbuh menjadi perempuan yang tidak percaya diri dan selalu menggantungkan diri kepada laki-laki. Tokoh ini menggambarkan masyarakat Amerika yang tidak percaya diri dan selalu terombang-ambing di negaranya sendiri, menggantungkan diri terhadap apapun yang diputuskan pemerintahnya.

Ozymandias (Adrian Veidt)

Diilustrasikan sebagai orang terpintar di dunia, Veidt digambarkan sebagai orang yang mampu menguasai seluruh fungsi otaknya, sehingga menjadi prima baik secara fisik maupun mental. Obsesinya adalah perdamaian dunia dengan mencegah perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang diramalkan akan memakan korban milyaran jiwa. Namun untuk mewujudkan obsesi itu, dia rela mengorbankan berjuta-juta jiwa manusia dengan senjata mautnya dan memfitnah temannya sendiri. Tokoh ini menggambarkan kritik terhadap Pemerintah Amerika Serikat yang seringkali menggunakan perang dengan dalih mewujudkan perdamaian dunia (9/11, anyone?)

Rorschasch (Walter Kovacs)

“Never compromise, not even in the face of Armageddon” adalah slogannya. Sesuai dengan topengnya yang berwarna hitam-putih, begitu pula Rorschach melihat dunia – hitam dan putih. Tidak ada grey area, tidak ada kompromi terhadap apapun, terutama kejahatan. Rorschach adalah simbol dari Liberalisme murni, yang mempunyai idealisme bahwa masyarakat sudah sepatutnya mengatur dirinya sendiri tanpa ada intervensi apapun dari Pemerintah, sehingga keberadaannya sering dianggap sebagai ekstrimis oleh pihak berwenang. Pada akhirnya, tokoh ini dibunuh oleh Dr. Manhattan sebagai penggambaran Amerika Serikat yang kehilangan idealisme dan visinya. Walaupun tokoh ini mempunyai masa lalu yang kelam, namun dialah satu-satunya tokoh yang konsisten mempertahankan idealismenya sampai akhir cerita.