Kalau saya mereview The Avengers sekarang, rasa-rasanya bakal seperti menggarami air laut. Sia-sia karena semua orang sudah nonton dan mengakui kehebatan Joss Whedon dalam membesut film superhero ter-spektakuler dan ter-extravaganza tahun ini (dari kacamata saya lho…). Dari segi raupan dollar, The Avengers juga telah memecahkan rekor pembukaan film sepanjang masa yang sampai 2012 dipegang oleh Harry Potter and The Deathly Hallows, Part 2.
Alih-alih, saya akan ulas mengenai apa yang tak dilihat oleh penonton pada umumnya saja. Kalau istilah kerennya, easter eggs. Easter eggs ini seolah sudah menjadi ‘tradisi’ film-film Marvel sejak pertama kali dimunculkan dalam film Iron Man (2008), yaitu tameng Captain America yang tergeletak di meja kerja Tony Stark, serta di akhir credit ketika Tony Stark didatangi oleh Nick Fury untuk berbicara mengenai The Avengers Initiative. Ide ini kemudian berkembang dan dicanangkan menjadi tonggak awal pembuatan film The Avengers.
Easter eggs kemudian muncul pada film The Incredible Hulk, yang mengungkap bahwa eksperimen gamma ray yang dilakukan oleh Bruce Banner adalah usaha replikasi dari serum super soldier yang pernah dibuat oleh Dr. Abraham Erskine dan diujicobakan kepada Steve Rogers a.k.a Captain America. Seperti kita tahu, Dr. Erskine ditembak mati oleh Agen HYDRA sebelum sempat mereplikasi serum tersebut. Pada bagian akhir film Hulk, wujud serum hasil percobaan Banner sempat diperlihatkan oleh Samuel Sterns (rekan Banner yang nantinya akan jadi The Leader, musuh bebuyutan Hulk) dengan warna biru khas Captain America. Oh ya, semua senjata yang digunakan oleh General Thaddeus “Thunderbolt” Ross dan pasukannya adalah buatan Stark Industries, begitu pula sponsor utama proyek replikasi serum Super Soldier tersebut.
Easter eggs lain dari The Incredible Hulk adalah di akhir film, Tony Stark mendatangi General Ross yang sedang mabuk di bar untuk membicarakan pembentukan sebuah tim untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh Ross. Masalah apa yang dimaksudkan, pada saat itu belum jelas. Namun kemudian Marvel membuat satu film pendek berjudul “The Consultant”, yang disisipkan pada edisi blu-ray “Thor”. Pada film pendek tersebut, dikisahkan bahwa World Security Council (atasan Nick Fury pada The Avengers) menuntut Emil Blonsky (Abomination, musuh Hulk) supaya dilepaskan dari penjara dan diikutsertakan ke dalam Avengers Initiative. Council itu memerintahkan S.H.I.E.L.D untuk mengutus salah satu agennya menemui Ross, supaya Ross membebaskan Blonsky dari tahanan. Tentu para agen S.H.I.E.L.D menentang ide ini, kemudian mencari cara untuk menggagalkannya. Oleh karena itu diutuslah sang konsultan S.H.I.E.L.D, Tony Stark, untuk menemui Ross. Dengan kenyentrikannya, Stark pada akhirnya hanya membuat marah Ross dan mereka berdua pun berselisih paham. Pada akhirnya, Blonsky tetap ditahan oleh Ross dan tidak jadi dimasukkan ke Avengers Initiative.
Pada keluaran DVD The Incredible Hulk, salah satu deleted scene-nya menampilkan Banner yang sedang berjalan di dataran salju, dimana tak jauh darinya terbaring Captain America yang membeku di dalam es.
Dalam film Iron Man 2, kembali tameng Captain America muncul di meja kerja Stark. Kali ini dengan durasi yang lebih lama, bahkan tameng itu dipakai untuk mengganjal Large Hadron Collider yang dibuat oleh Stark di dalam rumahnya. Pada akhir film, Nick Fury berbincang dengan Stark di markas S.H.I.E.L.D, dengan latar belakang berbagai layar monitor yang menampilkan adegan-adegan dari film The Incredible Hulk (adegan di kampus) dan kawah tempat Mjolnir (palu Thor) mendarat di Nevada. Selain itu juga ditampilkan peta yang menunjukkan 2 tempat yang menjadi referensi Captain America: The First Avenger, serta 1 tempat di Afrika yang menunjukkan tempat tinggal The Black Panther.
Pada akhir credit Iron Man 2, ditampilkan Agen Coulson yang menemukan tempat mendaratnya Mjolnir.
Film ketiga sebagai rangkaian menuju The Avengers adalah “Thor”, dimana muncul beberapa easter eggs. Yang pertama tentu adalah tesseract atau cosmic cube atau The Casket of Ancient Winter yang menjadi sumber kehidupan Asgard. Tesseract ini seperti kita tahu menjadi nyawa dari film Captain America: The First Avenger dan The Avengers sendiri, menjadi kunci pembuka wormhole supaya kaum Chitauri dapat masuk ke atmosfer Bumi.
Ketika kaum Forst Giants berusaha mencuri tesseract, mereka melewati Odin’s Vault dan muncullah satu easter egg yang ditunggu-tunggu oleh fans The Avengers di seluruh dunia.
Benda yang paling kanan adalah Infinity Gauntlet, yang diburu oleh berbagai kaum di seluruh jagad raya. Barangsiapa yang menguasai gauntlet itu, maka ia akan menguasai 6 aspek di jagad raya: Time, Space, Mind, Soul, Reality, dan Power. Dan di dunia Marvel, hanya satu makhluk yang sangat ngotot ingin menguasai Infinity Gauntlet. Ia adalah Thanos. Bahkan, setelah mendapatkan Infinity Gauntlet, Thanos berhasil mematikan separuh makhluk di jagad raya hanya dengan menjentikkan jarinya.
Kemudian di Thor, kita juga menyaksikan debut penampilan dari Clint Barton a.k.a Hawkeye walaupun cuma beberapa menit. Dan pada akhir credit, kita menyaksikan bagaimana Professor Erik Selvig yang dipengaruhi oleh Loki sedang berbincang dengan Nick Fury sambil menatap potongan tesseract.
Dan easter egg yang hampir tak terlihat dari Thor adalah ketika Erik Selvig mengatakan bahwa ia pernah bekerjasama dengan “orang S.H.I.E.L.D” di waktu yang lalu. Kevin Feige, yang menjabat Presiden Marvel Studios, kemudian memberikan pernyataan bahwa yang dimaksud oleh Selvig dengan “orang S.H.I.E.L.D” adalah Dr. Hank Pym atau yang kita kenal sebagai Ant-Man/Yellow Jacket.
Akhirnya di “Captain America: The First Avenger” dijelaskan bagaimana Nick Fury dan Erik Selvig di “Thor” mendapatkan potongan tesseract tersebut. Seperti yang kita tahu, tesseract itu terjatuh ke laut pada saat Captain America dan Red Skull bertarung di dalam pesawat yang akan menabrak New York.
Dan dalam film itu dijelaskan mengenai keterkaitan Stark Industries dengan Project: Rebirth (Super Soldier) dimana Howard Stark (ayah Tony) adalah penyedia infrastruktur dari proyek militer tersebut.
Pada edisi blu-ray “Captain America: The First Avenger” juga terdapat film pendek yang berjudul “A Funny Thing Happened on the Way to Thor’s Hammer”, menceritakan perjalanan Agen Coulson ketika menuju tempat mendaratnya Mjolnir (palu Thor) di Nevada (ending film Iron Man 2). Ia berhenti di sebuah gas station untuk mengisi bensin dan membeli snack, ketika ada 2 orang yang akan merampok tempat tersebut. Dengan keahliannya, Coulson melumpuhkan kedua orang perampok itu.
Tibalah kita ke easter eggs terakhir (so far), yaitu di film The Avengers.
Ketika film mulai bergulir, Nick Fury berdebat dengan World Security Council mengenai tindakan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi Loki. Council memerintahkan untuk melaksanakan “Phase 2”, yang kemudian diterangkan sebagai pemanfaatan senjata berdayakan tesseract seperti yang digunakan oleh Red Skull dan HYDRA. Tapi perintah ini ditentang oleh Fury, dan ia bersikeras menghidupkan kembali (reactivate) The Avengers Initiative. Belakangan diketahui bahwa Initiative itu telah dinon-aktifkan selama 2 tahun. Sejak kapan tepatnya? Pertanyaan itu terjawab ketika Natasha Romanoff berbincang dengan Bruce Banner (Hulk) di India. Romanoff mengatakan Banner sudah tidak menjadi Hulk selama 2 tahun, tepatnya sejak insiden di Bronx (finale The Incredible Hulk). Waktu 2 tahun itu juga tepat ketika Stark berselisih paham dengan General Ross di bar. Sejak itulah The Avengers Initiative dinon-aktifkan.
Beberapa adegan The Avengers yang melibatkan Romanoff dan Barton menyebutkan beberapa kejadian di masa lalu, seperti “Just like Budapest all over again…” yang mungkin saja memberikan backstory untuk membuat film khusus untuk Black Widow dan Hawkeye. Selain itu juga beberapa adegan menunjukkan trauma Romanoff terhadap masa lalunya, dan juga tak kalah menariknya adalah hutang nyawa Romanoff terhadap Barton.
Menjelang akhir The Avengers, kembali Nick Fury berdebat dengan World Security Council mengenai keberadaan anggota The Avengers. Council mempertanyakan tindakan-tindakan Captain America dan kawan-kawan, dan menyatakan “The Avengers are dangerous.”
Penggemar komik dimanapun pasti akan menduga arah yang sama dari dialog itu: The Superhuman Registration Act. Undang-Undang ini mengharuskan seluruh “superhuman” untuk didaftar oleh pemerintah, supaya seluruh tindakannya dapat dikendalikan dan mengurangi risiko bahaya. Pada akhirnya, UU ini menjadi tonggak berkecamuknya apa yang dikenal sebagai Civil War, dimana di satu sisi Iron Man mendukung penerapannya, dan di sisi lain Captain America sangat menentangnya.
Di akhir film, terdapat humor yang diselipkan oleh Robert Downey Jr. dan tak terdapat dalam naskah, yaitu setelah lelah mengusir Chitauri, ia mengajak rekan-rekannya The Avengers untuk makan Shawarma di sebuah restoran tak jauh dari situ. Adegan makan ini muncul di akhir credit, tapi hanya untuk yang US Version. Setelah dicek lebih lanjut, ternyata Shawarma memang makanan asli asal Lebanon yang benar-benar dijual di restoran Ro Ro’s di Los Angeles, dan celetukan RDJ tadi benar-benar melambungkan penjualan Shawarma di restoran itu.
Tapi easter egg yang lebih mengejutkan justru muncul ketika credit di akhir film The Avengers sedang berjalan, tepat sebelum “Live To Rise” dinyanyikan oleh Soundgarden. Sebagai rangkaian easter egg dari film “Thor”, muncullah cameo dari sang pemburu Infinity Gauntlet. Tak lain dan tak bukan adalah Thanos, The Mad Titan. Walau ia hanya ditampilkan hanya tersenyum jahat, namun yang menarik adalah yang diucapkan oleh bawahannya, yang menjadi komando kaum Chitauri: “… to challenge the humans is to court death” (menantang manusia sama dengan menemui kematian).
Inilah mengapa Thanos tersenyum.
Di dalam mitologi komik Marvel, Thanos adalah sosok yang sangat terobsesi dengan nihilisme dan kematian. Ia bahkan jatuh cinta pada The Mistress of Death, alias Dewi Kematian. Untuk membuktikan cintanya kepada The Mistress of Death, dalam komik Thanos dikisahkan memburu Cosmic Cube dan kemudian Infinity Gauntlet dengan tujuan untuk memusnahkan seluruh kehidupan di jagad raya.
Jadi apakah Thanos yang akan muncul sebagai musuh utama di sekuel The Avengers? Dengan konsep sebesar itu dan menyangkut seluruh jagad raya, mungkin Marvel akan membuat prakondisi-prakondisi yang dibutuhkan untuk mencapai itu. Jadi kemungkinan besar, konsep ini sedikit banyak akan mempengaruhi film-film Marvel berikutnya, yaitu Iron Man 3, Thor 2, Captain America 2, Ant-Man, dan Guardians of the Galaxy.
Sekarang kita lihat apa proyek-proyek Marvel berikutnya.
Shane Black telah didapuk untuk menyutradarai Iron Man 3 (rencana tayang 3 Mei 2013), dengan konsep berdasarkan alur cerita “Extremis”. Ceritanya akan bersetting setelah kejadian di The Avengers. Robert Downey Jr,. Gwyneth Paltrow, Don Cheadle, dan Paul Bettany akan kembali berakting di peran masing-masing, dengan ditambah beberapa super-cast seperti Guy Pearce sebagai Dr. Aldrich Killian (sang pencipta virus Extremis), Andy Lau, dan juga Ben Kingsley yang dirumorkan menjadi Mandarin (musuh abadi Iron Man).
Organisasi Ten Rings yang dipimpin oleh Mandarin sebenarnya juga telah muncul di film Iron Man yang pertama sebagai para penculik Tony Stark di Afghanistan, dan di Iron Man 2 muncul sebagai sponsor Ivan Vanko ketika menyerang Stark di Monaco.
Setelah kematian Agen Coulson di The Avengers, mungkin Marvel akan menggunakan agen lain untuk menjembatani kesenjangan di antara film-film Marvel. Dan prediksi saya yang akan berperan besar adalah Agen Maria Hill yang diperankan oleh Cobie Smulders. Dan apakah Bruce Banner juga akan menjadi cameo untuk membantu Stark mengatasi virus Extremis?
Proyek selanjutnya adalah Thor 2, yang disutradarai Alan Taylor (Game of Thrones). Rencana tayangnya adalah 15 November 2013. Chris Hemsworth dan Natalie Portman akan kembali, dan menurut Kevin Feige, ceritanya akan melanjutkan kisah cinta antara Thor dan Jane Foster setelah kejadian The Avengers. Selain itu, akan dijelaskan juga bagaimana Asgard mengendalikan nine realms setelah bifrost (wormhole bridge) dihancurkan pada film pertama. Pada film The Avengers, Thor mengatakan bahwa Odin telah menghabiskan sebagian besar kekuatannya untuk mengirim Thor ke bumi, dan ia membutuhkan tesseract untuk kembali ke Asgard (seperti ditunjukkan di akhir film). Di dalam Thor 2, akan dijelaskan mekanismenya yang detil.
Dengan konsep Thanos, maka prediksi ceritanya adalah bagaimana Thor harus bekerjasama dengan Loki untuk mempertahankan Asgard dari serbuan Thanos dan pasukannya. Tujuan Thanos tentunya tak lain untuk memburu Cosmic Cube/Tesseract dan juga Infinity Gauntlet yang disimpan di Odin’s Vault. Dari mana Thanos mendapatkan pasukan? Dengan hancurnya bifrost, Asgard menjadi terisolasi dari nine realms. Kesempatan inilah yang digunakan Thanos untuk membujuk berbagai kaum dari dunia-dunia alien tersebut, untuk menyerbu Asgard.
Ant-Man, menurut IMDb, akan tayang pada 2014 dan disutradarai oleh Edgar Wright (Scott Pilgrim vs. The World). Tapi proyek Ant-Man ini termasuk misterius, karena sampai sekarang tidak diketahui kapan mulai shooting. Sejauh yang diketahui, plot ceritanya melibatkan kedua Ant-Man di Marvel, yaitu Hank Pym (Ant-Man tahun 1960-an) dan Scott Lang (Ant-Man di jaman modern). Lang semula adalah seorang pencuri yang mencuri kostum Ant-Man untuk menyembuhkan putrinya yang berpenyakit jantung. Setelah tobat, Lang bergabung dengan Avengers di bawah bimbingan Hank Pym.
Lalu bagaimana dengan The Wasp (Janet van Dyne)? Adalah suatu keharusan untuk memasukkan karakter ini di dunia Marvel dan Ant-Man, karena Wasp berfungsi sebagai stealth agent yang mampu memperkecil diri dan menyusup ke pihak lawan tanpa diketahui, berkat modifikasi genetik yang dilakukan oleh Hank Pym. Namun demikian sampai sekarang kita hanya bisa berharap, karena Edgar Wright juga baru secara iseng meng-upload gambar ini di akun Twitter-nya.
Proyek berikut adalah Captain America 2, yang skedul tayangnya adalah 2 April 2014. Menurut Disney sebagai pemilik Marvel, rentang waktu film ini adalah setelah The Avengers. Menurut saya, sekuel inilah yang paling menarik. Kisahnya melanjutkan “Phase 2” dalam The Avengers, yaitu perintah World Security Council untuk memanfaatkan kekuatan tesseract untuk membuat Weapons of Mass Destruction. Dengan kata lain, perintah ini melanjutkan proyek yang diinisiasi oleh Red Skull dan HYDRA ketika Perang Dunia II. Karena perintah ini jelas-jelas ditentang dan dihentikan oleh Captain America, maka Council semakin meneguhkan niat untuk mengimplementasi The Superhuman Registration Act.
Satu lagi proyek Marvel yang masih misteri, yaitu Guardians of the Galaxy. Film ini telah dikonfirmasi oleh Kevin Feige. Namun seperti halnya Dr. Strange dan The Inhumans, belum tahu kapan jadwal tayangnya, plot ceritanya, maupun sutradaranya. Tapi yang jelas, proyek Marvel yang pertama kali diciptakan tahun 1969 (sebelum The Avengers) ini menurut saya akan sangat menarik apabila dapat menjembatani Thor 2 dan The Avengers 2, khususnya menghadapi Thanos dan pasukannya. Apalagi tim superhero ini berasal dari bumi masa depan, dan memiliki pengalaman dalam menghadapi alien invasion berskala besar.
Semua itu nantinya akan berujung ke The Avengers 2. Saya pribadi berharap, tokoh-tokohnya tidak hanya sebatas yang saya sebutkan tadi. Masih ada The Black Panther, Iron Fist, Luke Cage, dan bahkan lebih jauh lagi saya berharap ada crossover dari superhero Marvel yang kini hak tayangnya dipegang oleh perusahaan lain seperti Spider-Man, Fantastic Four, Daredevil, dan X-Men. Tapi kalaupun berpegang dari karakter yang ada sekarang, saya berharap S.H.I.E.L.D “mengabadikan” Agen Coulson dalam bentuk android, atau yang di komik bernama Vision.
Bukannya tak mungkin, karena dalam komik Tony Stark bisa membangun kembali Vision yang sebelumnya telah hancur. Ini akan membuat kelanjutan Coulson di The Avengers menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Dengan seluruh persiapan itu, pada tahun 2015 nanti kita semua sudah akan siap menghadapi Thanos yang telah memiliki Infinity Gauntlet dan melancarkan serbuan skala besar ke Bumi.